WELCOME TO MY BLOG

Selasa, 04 Desember 2012

Menurut Erik H. Erikson


v  Erik H. Erikson
Psikoanalitik kontemporer
Struktur kepribadian
Ego kretif
Erikson menggambarkan adanya sejumlah kualitas yg dimiliki ego yakni kepercayaan dan penghargaan, otonomi dan kemauan, kerajinan dan kompetensi, identitas dan kesetiaan, keakraban dan cinta, generativitas dan pemeliharaan serta integritas. Menurutnya ego yang sempurna memiliki tiga dimensi yaitu:
*      Faktualitas:kumpulan fakta,data dan metoda yang dapat diverifikasi dgn metoda kerja yg sedang berlaku.
*      Universalitas:berkaitan dgn kesadaran,akan kenyataan yg menggbungkan akan hal praktis dan konkrit dgn pandangan semesta.
*      Aktualitas:megembangkan cara baru dalam memecahkan masalah kehidupan, menjadi lebih efektif,prospektif dan progresif.
Tiga aspek ego yang saling berhubungan :
*      Body ego:mengacu ke pengalaman orang dengan fisiknya sendiri
*      Ego ideal:gambaran bagaimana seharusnya diri
*      Ego identity:gambaran mengenai diri dalam berbagai peran sosial.
Ego otonomi fungsional
Ciri khas psikologi ego dari Erikson:
1.      Menekakan kesadaran individu untuk menyesuaikan diri dengan pengaruh sosial.
2.      Mengembangkan teori insting dari frued dengan menambahkan konsep epigenetik kepribadian.
3.      Motif berasal dari impuls id yang taksadar, namun motif itu bisa membebaskan diri dari id.
4.      Menganggap ego sbg sumber kesadaran diri seseorang.
Fungsi otonomi :
Psikoanalisis klasik : fokus pada intreraksi id-ego. Ego melayani id memperoleh kepuasaan dari realitas
Psikoanalisis ego : fokus pada penyesuaian ego terhadap realita. Fungsi-fungsi ego yg semula berasal dariid beroperasi secara otonom
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
ü  Fase bayi (0-1 tahun)
Kegiatan bayi tidak terikat dengan mulut semata tetapi juga dari semua indra.
Aspek psikoseksual : sensori oral. Ditandai dgn dua jenis inkorporasi : mendapat dan menerima.
Krisis psikososial : kepercayaan vs kecurigan
Virtue : harapan
Ritualisasi-ritualisme : keramat vs pemujaan
ü  Fase anak (1-3 tahun)
Aspek psikoseksual : otot anal-uretral
Krisis psikososial : otonomi vs malu dan ragu
Virtue : kemauan
Ritualisasi-ritualisme : bijaksana vs legaisme
ü  Usia bermain (3-6 tahun)
Aspek psikoseksual : perkelaminan-gerakan
Konflik psikososial : inisiatif vs perasaan berdosa
Virtue : tujuan-sengaja
Ritualisasi-ritualisme : dramatik vs impersonasi
ü  Usia sekolah (6-12 tahun)
Aspek psikoseksual : terpendam (laten)
Krisis psikososial : ketekunan vs inferiorita
Virtue : kompetensi
Ritualisasi-ritualisme : formal vs formalisme
ü  Adolesen (12-20 tahun)
Seseorng harus mencapai tingkat ego yang cukup baik.
Aspek psikoseksual : pubertas
Krisis psikososial : identitas dan kekacauan identitas.
Keseimbangan antara identitas dan kekacauan identitas yang cenderubg positif keidentitas akan menghasilkan :
1.      Kesetiaan terhadap prinsip idiologi tertentu
2.      Kemampuanuntuk memutuskan secara bebas apa yang akan dilakukan
3.      Kepercayaan kepada teman sebaya dan orang dewasa yang memberi nasihat mengenai tujuan dan cita-cita
4.      Pilihan pekerjaan.
Virtue : kesetiaan
Ritualisasi-ritualisme : ediologi vs totalisme
ü  Dewasa awal (20-30 tahun)
Tahap ini ditandai dengan perolehan keintiman pada awal periode dan ditandai perkembangan berketurunan da akhir periode.
Aspek psikoseksual : perkelaminan
Krisis psikososial : keakraban vs isolasi
Keakraban adalah kemampuan utuk menyatukan identitas diri dgn idntitas orang lain,tanpa katakutan kehilangan identitas itu. Sedangkan isolasi adalah ketidakmampuan untuk bekerja sama dengan oranglain melalui berbagi intimasiyang sebenarnya.
Virtue : cinta. Cinta adalah ksetiaan yang masak sbg dampak dari perbedaan dasa pria dan wanita.
Ritualisasi-ritulisme : afiliasi vs elitism
ü  Dewasa (30-65 tahun)
Tahap dewasa adalah waktu yang tepat menempatkan diri dalam masyarakat dan ikut bertanggung jawab terhadap apapun yang dihasilkan dari masyarakat.
Aspek psikoseksual : prokreativita
Krisis psikososial : generativita vs stagnasi
Virtue : kepedulian . adalah perluasan komitmen untk merawat orang lain,merawat produk dan ide yang membutuhkan perhatian.
Ritualisasi-ritualisme : generasional vs otoritisme
ü  Usia tua (>65 tahun)
Aspek psikoseksual : generalisasi sensualitas. Memperoleh kenikmatan dari berbagai sensasi fisik,penglihatan,pendengaran,kecapan,bau,pelukan,dan juga bisa stimulasi genital.
Aspek psikososial : intergritas vs putus asa
Virtue : kebijaksanaan (wisdom)
Ritualisasi-ritualisme : integral vs sapentisme.
Integral : ungkapan  kebijaksanaan dan pemahaman makna kehidupan. Sapentism : bergaya bijaksana dan memberi petuah-petuah dogmatisuntuk menyembunyikan bahwa dirinya tidak mempunyai sikap bijak,mungkin juga menyembunyikan perasaan putus asa.

1 komentar:

  1. Sands Casino - Sydney, NSW - TCS
    Visit the Sands Hotel and 샌즈카지노 Casino, located in the suburb of Pyrmont on your way to Gold Coast. It's 제왕 카지노 situated on a 메리트 카지노 1,000 foot high land with 2,000 sq ft

    BalasHapus